Top Social

4/15/2016

4 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Mendirikan 'Startup' di Usia Muda


Kamu pasti sering dengar tentang startup, kan? Startup sebenarnya adalah sebuah perusahaan baru yang masih mencari model bisnisnya. Kini, banyak orang yang mengaitkan istilah ini dengan perusahaan teknologi yang dirancang untuk pertumbuhan yang pesat. Sebagian orang juga menganggap startup sebagai perusahaan teknologi yang terkemuka dan sukses.

Kalau kamu coba menyisir beberapa perusahaan teknologi ternama ternyata didirikan oleh anak muda. Contohnya, Bill Gates mendirikan Microsoft pada saat dia berusia 20 tahun. Sedangkan Steve Jobs melahirkan Apple di usia 21 tahun. Sementara Jeff Bezos masih berusia 30 tahu pada saat mendirikan Amazon. Gambaran ini menunjukkan, rata-rata startup didirikan oleh kaum muda. Kenapa?


Kamu yang masih muda belum punya tanggungan ekonomi. Mungkin ada sebagian di antara kamu yang menjadi tulang punggung keluarga. Tapi sebagian besar pemuda dan pemudia Indonesia belum berkewajiban untuk menafkahi keluarga. Nah, momen ini sangat tepat buatmu untuk memikirkan dan merumuskan sebuah konsep untuk membangun bisnis startup. Ketika kamu masih muda, energi, idealisme, dan antusiasme masih sangat besar. Inilah yang akan membuat startup lebih cepat berkembang.


Kaum muda punya banyak waktu. Mendirikan sebuah startup itu tidak mudah. Seperti membangun bisnis lain, menjawab kebutuhan asar melalui sebuah produk dan layanan membutuhkan sebuah konsep yang sempurna. Nah, kamu yang masih muda masih punya banyak waktu untuk menyicipi kegagalan. Gagal sekali bukan jadi halangan. Kamu masih punya banyak waktu untuk mengejar kesuksesan. 

Tidak takut gagal. Selain punya banyak waktu, anak-anak muda cenderung idealis dan ambisius. Dalam mendirikan sebuah bisnis, kamu pasti akan menemukan banyak rintangan. Kamu pun dituntut unutk mengambil langkah dan keputusan. Tidak ada sekolah menjadi orang sukes yang lebih baik dari kehidupan dan kegagalan. Karena itu, dengan dorongan, ambisi, dan segala mimpi, kamu bakal terus semangat tanpa takut dengan risiko yang besar. Bahkan mengalami kegagalan. 

Otak mudamu lebih mudah untuk menemukan ide yang kreatif. Menjawab kebutuhan konsumen serta mempertahankan eksistensi brand-mu di tengah persaingan yang ketat tidaklah mudah. Kamu harus mencari keunikan dan cara yang paling efektif dan mudah untuk memberikan solusi ekonomi bagi masyarakat. Untuk kamu dituntut menjadi kreatif dan kritis.

Be First to Post Comment !
Posting Komentar